FILM SUSTER KEREMAS 2

FILM Suster Keramas 2 masih mengangkat soal hantu. Oh, begitu miskinnya ide film dinegeri ini. Apakah ini hasil renungan sutradara atau membikiin film utuk mengejar keuntungan semata. Atau sutradara hanya jadi juru pengantur pelakon di belakang layar tok? Film yang baik biasanya akan diikuti membajirnya penonton. Dianggap masyarakat doyan  hiburan murah meriah, maka jenis film hantu yang seperti ini pun diproduksi ulang.

Dari judulnya, pastilah tidak ada yang terlalu istimewah, hanya menjual hantu dan sana-sani diselipkan adegan sensual. Tentu dengan ramu menampilkan artis asing yang bisa ditampilkan hot. Sebelum beredar filmnya, pemainnya yang  bintang porno  asal Jepang, Sora Aoi pun di ekspose oleh media. Walhal, penonton pun tertarik hanya melihat artis Jepangnya, bukan filmnya secara utuh?

Sementara produser Maxima Picutres Odi Mulya Hidayat mengatakan bahwa Sora bukan lagi artis porno, tapi mantan artis porno. Sebab katanya, dia tidak lagi membintangi film-film prono di negara.

Untuk menggoda penonton datang ke bioskop pihak prouser Maxima Pictures mengatakan film Sunter Keramas 2 telah ditunggu penonton di 4 negara yani Hongkong, Jepang, Malaysia dan Korea.  Mungkinkah itu akan terjadi? Agaknya, itu hanya isapan jempol belaka. Di Hongkong, Jepang, Malaysia dan Korea industri filmnya sudah maju, sulit penontonnya mau menyaksikan Sora Aoi. Sebab film seks Sora Aoi lebih "gila" bisa didapatkan.  Sementara Malaysia anti film seronok.

Kalau untuk sekedar ingin tahu saja, bolehlah menyaksikan film Suster Keramas 2, tapi jangan terlalu berharap  banyak akan mendapatkan renungan, kecuali cuma sekedar "cuci mata".

SINOPSIS

Kisah masih seputar rumah sakit konon dihuni hantu.  Diawali ketika tiga anak muda, Jack (Ricky Harun), Tando (Zidni Adam) dan Shelly (Violenzia Jeanette) yang gemar balap motor di jalan menemui nasib naas saat Shelly mengalami kecelakaan. Dengan tergesa-gesa sahabatnya segera membawa ke rumah sakit terdekat.

Ketika menunggu Shelly dirawat, mereka bertemu wisatawan Jepang, Sachiko (Sora Aoi) yang sedang mengantar berobat pemandu wisatanya, Cakil (Marcell Darwin). Sambil menunggu Shelly dirawat, kehadiran suster-suster seksi menggoda Jack untuk keliling rumah sakit. Saat berputar-putar di rumah sakit kejadian-kejadian aneh membuat mereka ketakutan. Munculnya berbagai macam penampakan dari tuyul, kuntilanak, suster ngesot, pocong, dan lain-lain membuat suasana tambah mencekam.

Rumah sakit itu ternyata bukan rumah sakit biasa. Mereka menemukan banyak kejadian aneh dan mengerikan, sehingga mereka memutuskan untuk keluar dari sana. Tapi, kenyataan berkata lain. Mereka terjebak dalam rumah sakit. Meskipun masih mengandalkan ekploitasi bagian tubuh wanita, cerita dalam film ini nyambung sehingga bisa dinikmati dramanya. Tata suara yang diperhatikan dengan baik dapat mengantar penonton merasakan ketakutan yang mencekam. (gardo)